Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Para ahli mempunyai beberapa pendapat
mengenai pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Berikut ini adalah beberapa di
antaranya:
■ Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf
dan Rudi M.Tambunan sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya
seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi.
■ Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang
relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi
pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen )
ada beberapa faktor yg mempengaruhi
penyusunan SIA di antaranya:
♦ Sistem informasi akuntansi yang
disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan
informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi
kebutuhan dan kualitas yang sesuai..
♦ Sistem informasi yang disusun harus
memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga
keamanan harta milik perusahaan.
♦Sistem
informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus
dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
AKUNTANSI DAN MANFAATNYA
Kumpulan sumber daya, seperti manusia
dan peralatan, yang dirancang untuk merubah data ekonomi menjadi informasi yang
berguna. Informasi ini kemudian dikomunikasikan kepada beragam pengambilan
keputusan. (Bodnan dan Hopwood,2001:1).
Sedangkan sistem informasi akuntansi menurut Tunggal (1993:10) adalah “ Kumpulan manusia-manusia dan sumber-sumber
modal didalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi
dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengelolaan data
transaksi. Informasi ini berguna untuk semua tingkat manajemen untuk
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi”.
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:l1) adalah sebagai
berikut:
” Sistem akuntansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan
catatan–catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan,
menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi–transaksi organisasi dan
menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang
berkaitan. Maksudnya adalah bahwa sistem akuntansi dalam suatu organisasi dapat
berbentuk sederhana, dapat pula komplek. Sistem-sistem informasi dirancang dan
dipasang bukan hanya untuk menghasilkan saldo-saldo buku besar untuk
menghasilkan laporan keuangan tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen
dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi. Jadi sistem
akuntansi dan pnegendalian operasional berkaitan erat dalam organisasi.
Menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto (2002:3) mendefinisikan sistem
akuntansi sebagai berikut:
” Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi ”.
Sedangkan Mulyadi (2001:3) mendefinisikan sistem
akuntansi sebagai berikut:
” Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan ”.
Kesimpulannya :
sistem akuntansi merupakan organisasi yang
terdiri dari formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan
dalam hal ini manajemen.
Dari definisi sistem akuntansi ada
unsur suatu sistem akuntansi yang pokok yaitu formulir, catatan yang terdiri
dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.
sumber:
-
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood.2000.Sistem Informasi Akuntansi,
terjemahan Amir Abadi Yusuf dan Rudi M. Tambunan, jilid satu, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat
-
sangpenguasa.atwiki.com
-
www.duniaremaja.org/akuntansi-f58/sistem-informasi-akuntansi-sia-
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi
akuntansi memberikan manfaat bagi pemakainya, baik pemakai internal maupun
eksternal, apabila memenuhi karakteristik tertentu. Chusing (1990;2009)
mengemukakan lebih lanjut secara ringkas mengenai karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi yang harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Usefulness (berguna)
Sistem harus
menghasilkan suatu informasi yang berguna, artinya informasi yang dihasilkan
harus sesuai dengan yang dibutuhkan dan tepat waktu sehingga berguna bagi pengambilan
keputusan. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
2. economy (ekonomi)
Seluruh komponen dari
sistem harus bersifat ekonomis, artinya sistem harus mampu memberikan manfaat
yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk
pengadaan sistem tersebut.
3. Reliability (andal)
Produk dari suatu sistem
harus bias diandalkan dan informasi yang dihasilkan mempunyai tingkat
ketelitian yang tinggi, sehingga keputusan yang dihasilkan benar-benar
keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dihasilkan sistem
4. Customers Service
(pelayanan konsumen)
Sistem harus mampu
memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada pelanggan sehingga mampu
memberikan kepuasan akan meningkatkan nilai perusahaan dan mampu memberikan
kontribusi positif terhadap kenaikan laba.
5. Capacity (kapasitas)
Kapasitas suatu sistem
harus memadai untuk menghadapi operasi pada kapasitas penuh (full capacity)
seperti halnya pada saat operasi berjalan normal.
6. Simplicity
(sederhana)
Sistem harus sederhana sehingga
semua struktur dan operasinya dapat dimengerti, serta semua prosedurnya dapat
diikuti dengan mudah dan tidak akan membingungkan pemiliknya.
7. Flexibility (luwes)
Sistem harus bersifat
fleksibel atau luwes dalam menampung dan menghadapi semua perubahan yang
terjadi didalam maupun diluar organisasi sehingga menghasilkan informasi
perencanaan dan pendahuluan.
Tujuan
Tujuan penyusunan sistem
informasi akuntansi adalah sama dengan tujuan penyusunan sistem akuntansi
antara lain
a. Untuk menyediakan
informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru
b. Untuk memperbaiki
informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur
informasi
c. Untuk memperbaiki
pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat
keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan
lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi
biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat
dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya sangat memerlukan
penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun, adakalanya sistem
informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen,
baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang
terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan
pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh
sistem tersebut dapat